Sumitra

BAMBANG SUMITRA, salah seorang putra Arjuna. Ia lahir dari Dewi Sulastri atau Rarasati.
 Bambang Sumitra memiliki saudara kandung yaitu Bambang Bratalaras

Istrinya bernama Dewi Asmarawati, putri Prabu Suryasmara dari Kerajaan Argakencana. Perkawinan antara Bambang Sumitra dengan Dewi Asmarawati tidak mendapat perhatian yang semestinya dari Arjuna. Karena itu Semar dan anak-anaknya lalu mengambil alih penyelenggaraan perkawinan itu.

Perkawinan antara Bambang Sumitra dan Dewi Asmarawati merupakan perayaan pernikahan yang paling mewah dan paling meriah yang pernah ada di dunia. Dalam kapasitasnya sebagai Batara Ismaya, Semar minta bantuan beberapa dewa sebagai ‘panitia’. Semar juga memboyong puluhan bidadari untuk ditugasi sebagai pelayan para tamu undangan. Makanan serta minuman yang disajikan semuanya didatangkan dari kahyangan. Dengan cara itu Semar dapat menginsyafkan Arjuna, bahwa seorang ayah tidak selayaknya membeda-bedakan anak dalam hal kasih sayang.


Di dunia pewayangan nama Bambang Sumitra tidak terlalu menonjol sebagaimana putra Arjuna lainnya. Dalam Bharatayuda, Bambang Sumitra bertugas sebagai pengemudi kereta perang Abimanyu. Sumitra gugur kena panah Begawan Drona. Ini terjadi pada hari ketigabelas Baratayuda.
Kematian Bambang Sumitra membuat marah Abimanyu. Ia lalu mengamuk hendak memburu Begawan Drona. Namun ia kurang waspada, sehingga terjebak dalam kepungan barisan prajurit Kurawa. [Saya sendiri pernah mendengarkan Lakon Abimanyu Gugur oleh Ki Anom Suroto, bahwa yang menjadi kusirnya adalah Sumitra]

Versi lain mengatakan, Bambang Sumitra bukan pengemudi kereta perang Abimanyu, tetapi bekerja sebagai perawat kudanya. Sedangkan buku wayang lainnya menyebutkan, yang menjadi perawat kuda adalah Brantalaras.

Ada juga yang menyebutkan, istri Bambang Sumitra bukan Dewi Asmarawati, melainkan Dewi Wisnuwati, salah seorang putri Prabu Kresna. Lihat Larasati, Dewi.
Lebih baru Lebih lama