Kepanjangan BPUPKI: Singkatan Dari?

Tahukah kamu apa kepanjangan BPUPKI? Singkatan ini sebenarnya berkaitan dengan persiapan kemerdekaan Indonesia. Bagi kamu yang pernah belajar sejarah, tentunya BPUPKI tidak asing lagi. BPUPKI merupakan materi wajib yang sering diajarkan di sekolah-sekolah. Ia merupakan nama salah satu badan atau lembaga yang bertugas untuk menyelidiki dan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

BPUPKI

 Singkatan ini sebenarnya berkaitan dengan persiapan kemerdekaan Indonesia Kepanjangan BPUPKI: Singkatan Dari?

Melalui BPUPKI, para tokoh pendiri bangsa berdiskusi, menyatukan pikiran dan pendapat mengenai Indonesia merdeka. Jadi, ada peran BPUPKI dalam kemerdekaan yang kita nikmati sekarang ini. Olehnya itu, sangat penting kiranya sebagai anak bangsa untuk mengetahui kepanjangan BPUPKI, badan yang sangat berjasa ini.

Meskipun dimuat dalam buku-buku sejarah, namun ternyata masih banyak di antara warganet yang belum mengetahui kepanjangan dari BPUPKI. Hal ini dibuktikan oleh banyaknya pencarian tentang "kepanjangan BPUPKI" berdasarkan data perekaman kata kunci google. 

Oleh sebab itulah, pada kesempatan kali ini kami akan menginformasikan tentang kepanjangan BPUPKI dan materi-materi yang berkaitan dengannya. Semoga setelah membaca uraian ini, pengetahuan pembaca tentang kepanjangan BPUPKI semakin bertambah.

Baca Juga:
Yuk, berikut ini pembahasannya...

Kepanjangan BPUPKI

BPUPKI adalah sebuah singkatan yang memiliki kepanjangan "Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia". Dalam bahasa Jepang, BPUPKI bernama "Dokuritsu Junbi Cosakai". Dilihat dari kepanjangannya, badan ini bertugas untuk menyelidiki, mempelajari, dan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

Nah, sudah tahu kan kepanjangan dari BPUPKI? Jadi, jika ada pertanyaan tentang apa kepanjangan BPUPKI, kamu sudah tahu harus menjawab apa. Apalagi bagi kamu yang saat ini sedang duduk di bangku sekolah, soal tentang BPUPKI kerap keluar di ulangan atau ujian.

Bagaimana Sejarah Pembentukan BPUPKI?

Sejarah pembentukan BPUPKI ada hubungannya dengan kekalahan-kekalahan yang dialami oleh Jepang di medan perang melawan tentara sekutu. Jepang yang sempat digdaya menguasai jalannya Perang Dunia ke-2 mengalami banyak kemunduran. Kekalahan besar yang meruntuhkan moral tentara Jepang adalah saat mereka kalah dalam Perang Pasifik. 

Kekalahan tersebut sampai membuat Perdana Menteri Jepang, Hideki Tojo mengundurkan diri dari jabatannya. Posisinya digantikan oleh Kuniaki Koiso, perdana menteri baru, sekaligus menjadi tokoh Jepang yang pertama kali berpendapat tentang pemberian kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.

Dasar pemikiran Kuniaki Koiso adalah bahwa Jepang saat ini sedang menghadapi situasi sulit. Jepang membutuhkan dukungan tenaga dan moral yang bisa didapatkan dari daerah jajahan. Selain itu, untuk menghilangkan kemungkinan pemberontakan yang sewaktu-waktu bisa terjadi.

Salah satu caranya adalah dengan menjanjikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Sebagai bentuk realisasi dari janji tersebut, Kuniaki Koiso kemudian memerintahkan Kumakichi Harada, pimpinan pemerintah pendudukan militer Jepang di Jawa, untuk mengumumkan dibentuknya suatu badan khusus yang bertugas untuk menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia.

Perintah itu dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 1945. Kumakichi Harada membentuk Dokuritsu Junbi Cosakai, atau dalam bahasa Indonesia disebut "Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia", disingkat BPUPKI.

Apa Tujuan dari Pembentukan BPUPKI?

Tujuan pembentukan BPUPKI adalah untuk menyelidiki dan mempelajari hal-hal penting berkaitan dengan pembentukan negara Indonesia merdeka, serta mempersiapkan hal-hal penting mengenai tata pemerintahan Indonesia merdeka. Peresmian pembentukan BPUPKI dilaksanakan pada tanggal 29 April 1945, bertepatan dengan hari ulang tahun Kaisar Jepang, Hirohito. 

Meskipun badan ini dibentuk oleh Jepang, namun sebagian besar anggotanya adalah tokoh Indonesia. Sebagai ketua, diangkatlah Dr. Kanjeng Raden Tumenggung Radjiman Wedyodiningrat, seorang tokoh nasionalis tua. Beliau dibantu oleh dua orang ketua muda, yaitu R.P. Soeroso dan Ichibangase Yosio.

Anggota-Anggota BPUPKI

Jumlah anggota BPUPKI adalah 67 orang, dengan rincian 60 orang anggota aktif dan 7 orang anggota istimewa. Anggota aktif terdiri dari tokoh utama pergerakan nasional Indonesia, sedangkan anggota istimewa adalah perwakilan pemerintah pendudukan Jepang. Hanya anggota aktif yang memiliki hak suara, sedangkan anggota istimewa hanya hadir sebagai pengamat saja tanpa hak suara.

Namun, seiring berjalannya waktu, jumlah anggota BPUPKI bertambah, sehingga totalnya menjadi 77 orang. Berikut ini adalah nama-nama anggota BPUPKI:
  1. Dr. Kanjeng Raden Tumenggung Rajiman Wedyodiningrat (Ketua)
  2. Raden Panji Suroso (Wakil Ketua)
  3. Itibangase (Ichibangase) Yosio (Wakil Ketua)
  4. Abdoel Gaffar Pringgodigdo (Sekretaris)
  5. Abdul Kaffar
  6. Abdul Kahar Muzakir
  7. Agus Muhsin Dasaad
  8. AR Baswedan
  9. Bandoro Pangeran Hario Purubojo
  10. Bendoro Pangeran Hario Bintoro
  11. Dr. Raden Buntaran Martoatmojo
  12. Dr. Raden Suleiman Effendi Kusumaatmaja
  13. Dr. Samsi Sastrawidagda
  14. Dr. Sukiman Wiryosanjoyo
  15. Drs. Kanjeng Raden Mas Hario Sosrodiningrat
  16. Drs. Muhammad Hatta
  17. Haji Abdul Wahid Hasyim
  18. Bendoro Kanjeng Pangeran Ario Suryohamijoyo
  19. Haji Agus Salim
  20. Ide Teitiroo
  21. Ir. Raden Ashar Sutejo Munandar
  22. Mr. Mas Besar Martokusumo
  23. Ir. Raden Mas Panji Surahman Cokroadisuryo
  24. Ir. Raden Ruseno Suryohadikusumo
  25. Ir. Sukarno.
  26. Itagaki Masumitu
  27. K. H. A Ahmad Sanusi
  28. K.H. Abdul Halim Majalengka (Muhammad Syatari)
  29. Kanjeng Raden Mas Tumenggung Ario Wuryaningrat.
  30. Ki Bagus Hadikusumo
  31. Ki Hajar Dewantara
  32. Raden Asikin Natanegara
  33. Ir. Pangeran Muhammad Nur
  34. Kiai Haji Mas Mansoer.
  35. Kiai Haji Masjkur.
  36. Liem Koen Hian
  37. Mas Aris.
  38. Mas Sutarjo Kartohadikusumo
  39. Masuda Toyohiko
  40. Matuura Mitukiyo
  41. Miyano Syoozoo
  42. Mr. A.A. Maramis
  43. Mr. Kanjeng Raden Mas Tumenggung Wongsonagoro.
  44. Mr. Mas Susanto Tirtoprojo
  45. Kiai Haji Abdul Fatah Hasan
  46. Mr. Muhammad Yamin
  47. Mr. Raden Ahmad Subarjo
  48. Mr. Raden Hindromartono,
  49. Mr. Raden Mas Sartono.
  50. Mr. Raden Panji Singgih.
  51. Mr. Raden Suwandi.
  52. Mr. Raden Syamsudin
  53. Mr. Raden, Sastromulyono.
  54. Mr. Yohanes Latuharhary
  55. Ny. Mr. Raden Ayu Maria Ulfah Santoso
  56. Ny. Raden Nganten Siti Sukaptinah Sunaryo Mangunpuspito
  57. Oey Tiang Tjoei
  58. Oey Tjong Hauw
  59. P.F. Dahler
  60. Parada Harahap
  61. Prof. Dr. Mr. Raden Supomo.
  62. Prof. Dr. Pangeran Ario Husein Jayadiningrat
  63. Prof. Dr. Raden Jenal Asikin Wijaya Kusuma
  64. Raden Abdul Kadir
  65. Raden Abdulrahim Pratalykrama
  66. Raden Abikusno Cokrosuyoso
  67. Raden Adipati Ario Purbonegoro Sumitro Kolopaking
  68. Raden Adipati Wiranatakoesoema V.
  69. Raden Mas Margono Joyohadikusumo
  70. Raden Mas Tumenggung Ario Suryo
  71. Raden Otto Iskandardinata
  72. Raden Ruslan Wongsokusumo
  73. Raden Sudirman
  74. Raden Sukarjo Wiryopranoto
  75. Tan Eng Hoa
  76. Tanaka Minoru
  77. Tokonami Tokuzi 
Demikianlah penjelasan tentang Kepanjangan BPUPKI. Bagikan materi ini agar orang lain juga bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat.
Lebih baru Lebih lama