Zaman Paleolitikum (Pengertian, Ciri, Kebudayaan)

Zaman Paleolitikum adalah salah satu perioderisasi zaman yang pernah dilalui oleh kehidupan bumi. Zaman Paleolitikum terjadi pada masa Praaksara yang lalu. Sebelum manusia menjadi bentuk modern seperti sekarang ini, para manusia purba yang hidup sebelum kita pernah melalui zaman ini. Zaman Paleolitikum disebut juga dengan zaman batu karena alat-alat yang digunakan pada masa itu sebagian besar terbuat dari batu.  Nah, pada kesempatan ini kami akan menguraikan pengertian, ciri-ciri, dan hasil-hasil kebudayaan dari kehidupan yang terjadi pada zaman Paleolitikum, selamat membaca.

Pengertian Zaman Paleolitikum

Zaman Paleolitikum adalah zaman batu tua yang terjadi pada zaman Praaksara sekitar 50.000 sampai dengan 10.000 tahun yang lalu atau sekitar tahun 50.000 - 10.000 sebelum masehi (SM), yakni ketika zaman es mulai berakhir. Para ahli menyebut zaman ini dengan zaman batu tua karena kehidupan manusia purba pada zaman ini menggunakan peralatan yang terbuat dari batu alami yang masih kasar tanpa diasah atau dipoles. 

Pada zaman Paleolitikum manusia Jawa dan manusia Peking telah ada. Di Eropa, Asia, dan Afrika, telah hidup manusia Neanderthal pada awal tahun 50.000 SM, manakala sekitar tahun 20.000 SM, serta manusia Cro-Magnon telah menguasai kebudayaan Eropa dan Afrika Utara. Di Indonesia sendiri, perkembangan kebudayaan pada zaman Paleolitikum ditemukan oleh Von Koenigswald di sekitar Pacitan dan Ngandong.

Zaman Paleolitikum sendiri terbagi menjadi tiga masa, yaitu Zaman Paleolitikum tua, Madya, dan muda. Berikut ini penjelasan dari masing-masing pembagian tersebut:

1. Zaman Paleolitikum Tua

Periode pertama dari zaman Paleolitikum adalah zaman Paleolitikum tua. Pada masa inilah, manusia purba untuk pertamakalinya mengenal kebudayaan. Mereka mulai membuat berbagai macam peralatan untuk memudahkan mereka dalam bekerja. Peralatan tersebut terbuat dari batu yang dibuat dengan cara memecahkannya atau membenturkannya pada batu sehingga dihasilkan batu-batu yang tajam. Jadi, pada masa ini semua peralatan terkesan alami dan masih kasar.

2. Zaman Paleolitikum Madya

Setelah manusia purba mengenal kebudayaan pada zaman Paleolitikum Tua, selanjutnya pada zaman Paleolitikum madya ini mereka mulai memiliki kepercayaan. Hal ini bisa diketahui berdasarkan peninggalan-peninggalan artefak yang ditemukan di situs Mousterian yang menandakan adanya bentuk pemujaan pada binatang-binatang tertentu di masa itu.

3. Zaman Paleolitikum Muda

Pada zaman Paleolitikum muda ini, kehidupan manusia purba mengalami perkembangan dalam hal penggunaan peralatan untuk membantu kerja mereka. Pada masa ini, peralatan batu yang mereka gunakan telah halus karena di asah. Manusia purba berhasil membuat tombak, panah, pisau batu yang digunakan untuk berburu. Ekspansi untuk menduduki tempat-tempat baru telah meluas.

Ciri Ciri Zaman Paleolitikum

Zaman Paleolitikum dicirikan oleh kehidupan manusia purba pada saat itu masih menganut cara nomaden yaitu, kehidupan berpindah-pindah. Cara ini dilakukan dengan hidup secara berkelompok dan berpindah untuk mencari makanan. Mereka memakan umbi, dedaunan, dan biji-bijian. Manusia purba pada masa ini belum mengenal sistem bercocok tanam. Berikut ini selengkapnya ciri-ciri dari zaman Paleolitikum:

1. Jenis Manusia Paleolitikum

Jenis manusia purba yang hidup pada masa Paleolitikum adalah Pithecanthropus Erectus atau manusia yang berjalan tegak. Manusia purba jenis ini hidup secara berkelompok dan menggunakan peralatan yang terbuat dari batu yang masih kasar. Mereka hidup dengan cara nomaden atau berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain untuk berburu makanan. Manusia purba pada zaman Paleolitikum mengolah makanannya dengan cara yang masih sangat sederhana.

Selain Pithecanthropus Erectus, di Indonesia sendiri para peneliti menemukan fosil-fosil zaman Paleolitikum , yaitu Meganthropus Paleojavanicus, Homo Soliensis, dan Homo Wajakensis yang ditemukan disekitar aliran sungai Bengawan Solo. 

Baca Juga:

2. Peralatan Zaman Paleolitikum

Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, zaman Paleolitikum adalah zaman yang identik dengana peralatan batu. Alat-alat yang mereka gunakan untuk bekerja terbuat dari batu dengan bentuk yang sangat sederhana. Manusia purba belum mengasah atau menghaluskan alat-alat tersebut. Peralatan yang mereka gunakan sedikit berkembang pada zaman Paleolitikum muda. Pada zaman ini manusia purba menggunakan kapak genggam, pisau batu, tombak, alat dari tulang, flakes, dan tanduk rusa.

Peninggalan Kebudayaan Zaman Paleolitikum

 adalah salah satu perioderisasi zaman yang pernah dilalui oleh kehidupan bumi Zaman Paleolitikum (Pengertian, Ciri, Kebudayaan)

Jejak kebudayaan pada zaman Paleolitikum berhasil ditemukan oleh para ahli di Indonesia, yaitu kebudayaan Pacitan dan Kebudayan Ngandong.

1. Kebudayaan Pacitan

Sekitar tahun 1935 seorang peneliti yang bernama Von Koenigswald berhasil menemukan peralatan batu zaman Paleolitikum di daerah Pacitan. Peralatan tersebut berbentuk kapak penetak yang terbuat dari batu dengan bentuk kasar. Selain di Pacitan, ditemukan juga alat serupa di daerah Suka Bumi, Lahat, Progo dan Gombang Jawa Tengah.

2. Kebudayaan Ngandong

Berbeda dengan peninggalan di Pacitan, di Ngadong ditemukan peralatan zaman Paleolitikum yang terbuat dari tulang, tanduk rusa sebagai alat penusuk, dan ujung tombak bergerigi di sekitar Sidoarjo dan Ngandong. Di lihat dari bentuk alatnya yang telah halus, sepertinya alat tersebut peninggalan dari zaman Paleolitikum muda. Selain itu, ditemukan juga peralatan kecil yang terbuat dari batu dengan bentuk yang lebih indah di dekat Sangiran. Benda ini selanjutnya disebut dengan Serbih Pilah.

Selain berupa peralatan, hasil kebudayaan Zaman Paleolitikum ditemukan juga dalam bentuk lukisan seperti yang terdapat pada Goa Leang Pattae di Sulawesi Selatan. Lukisan tersebut berbentuk lukisan babi hutan dan telapak tangan pada dinding dan langit-langit gua.

Demikianlah uraian tentang Zaman Paleolitikum (Pengertian, Ciri, Kebudayaan), semoga bermanfaat.
Lebih baru Lebih lama