Dewi Dursilawati adalah satu-satunya wanita dari Kurawa, 100 (seratus) orang  putra Prabu Drestarasta, raja negara Astina dengan permaisuri Dewi  Gandari, putri Prabu Gandara dengan Dewi Gandini dari negara  Gandaradesa. Diantara 100 orang, keluarga Kurawa yang dikenal dalam  pedalangan adalah; Duryudana (raja Negara Astina), Bogadatta (raja  negara Turilaya), Bomawikata, Citraksa, Citraksi, Carucitra, Citrayuda,  Citraboma, Dursasana (Adipati Banjar Jumut), Durmuka, Durmagati,  Durgempo, Gardapati (raja negara Bukasapta), Gardapura, Kartamarma (raja  negara Banyutinalang), Kartadenta, Surtayu, Surtayuda, Wikataboma, dan  Widandini (raja negara Purantara) .
  Dewi Dursilawati sangat dimanja oleh orang tuanya dan  saudara-saudaranya. Hidupnya serba mewah, keinginanya selalu terlaksana.  Ia jarang sekali keluar dari lingkungan istana. Wataknya bersahaja,  menarik hati, gaya dan kata-katanya serba menarik.Dewi  Dursilawati menikah dengan Arya Sinduraja/Arya Tirtanata atau lebih  dikenal dengan nama Arya Jayadrata, raja negara Sindu. Dari perkawinan  tersebut ia memperoleh dua orang putra bernama Arya Wiruta dan Arya  Surata.
  Setelah berakhirnya perang Bharatayuda dengan tewasnya suaminya, Arya  Jayadrata dan seluruh saudaranya dimedan perang Kurusetra, Dewi  Dursilawati  tinggal dinegara Sindu bersama putranya, Arya Surata yang  bertahta menjadi raja negara Sindu menggantikan ayahnya. Sesekali ia  datang kenegara Astina untuk membangun dan melanggengkan keakraban  hubungan kekeluarga dengan keluarga Pandawa dan keturunannya.
   Baca Pula : Alap-alapan Dursilawati
   =============
  Dewi Dursilawati adalah satu-satunya wanita dalam keluarga Kurawa,yaitu  puteri Prabu Drestarastra dan Dewi Gendari.Dewi Dursilawati bersuamikan  Jayadrata,ksatria dari Sindureja.Dalam perkawinan ini mereka dibantu  oleh Arjuna,karena waktu itu Dewi Dursilawati diculik oleh  Gajahputih,sebelum dibebaskan Arjuna.
  Sebenarnya Jayadrata  terjadi dari bungkus bayi Bima yang dipuja Begawan Sapwani menjadi  seorang bayi,yang kemudian dipelihara dan dibesarkannya.Setelah  dewasa,Jayadrata mencari asal-usulnya,oleh Begawan Sapwani menyuruhnya  mencari Bima di Astina.Namun sesampainya di Kerajaan Astina ternyata  Bima dan Pandawa tidak ada karena mereka sedang berkelana di  hutan,setelah terjadi peristiwa percobaan pembunuhan di Bale  Sigala-gala.Kesempatan ini digunakan oleh Duryudana dan Patih  Sengkuni,yang mengatakan bahwa Bima dan saudaranya telah mati.Ia lalu  membujuk Jayadrata mau bergabung dengan para Kurawa.Agar ada ikatan  persaudaraan yang kuat,Duryudana lalu menjodohkan Jayadrata dengan  Dursilawati,sehingga akhirnya Jayadrata benar-benar berpihak pada  Kurawa.  
