Drestajumna

Drestajumna / Drestadyumna

Drestajumena adalah putera bungsu Prabu Drupada, raja Cempala. Kakak sulungnya bernama Dewi Drupadi, menjadi istri Puntadewa, sulung dalam keluarga Pandawa. Kakaknya yang lain lagi, Dewi Srikandi, menjadi salah seorang istri Arjuna. Berbeda dengan kakak-kakaknya yang dilahirkan oleh Dewi Gandawati,Drestajumena lahir sebagai anak pujaan Prabu Drupada.Drestajumena kawin dengan Dewi Suwarnini dan berputra Trustaka alias Drestaka.



Pada saat Baratayuda berlangsung yang diangkat sebagai senapati Pandawa di hari keempat belas,Drestajumena membunuh Begawan Drona dengan cara menebas lehernya sehingga kepala Resi Drona itu terpenggal.Perbuatan keji ini segera mendapat celaan dari Keluarga Pandawa,terutama Arjuna dan menimbulkan dendam terhadap para Kurawa.Perbuatan itu juga sempat menimbulkan perkelahian antara Drestajumena dengan Setyaki,yang secara langsung menilai perbuatan Drestajumena tidak ksatria.Untunglah keduanya dapat dilerai oleh Prabu Kresna dan Puntadewa.

Drestajumena berhasil membunuh Resi Drona,karena pada saat itu Sang Resi sedang dalam keadaan tidak sadar setelah mendengar dari bibir Prabu Puntadewa bahwa Aswatama benar-benar telah mati.Selain itu pada saat membunuh,tubuh Drestajumena sedang kemasukan arwah Bambang Ekalaya alias Palgunadi.Ekalaya dendam pada Drona karena ia merasa dikhianati oleh orang yang semula dihormati sebagai gurunya.

Perbuatan Drestajumena itu pun akhirnya terbalas,ia mati dibunuh, dipenggal lehernya oleh Aswatama [dalam Lakon Aswatama Nglandak], anak tunggal Drona,ketika sedang dalam keadaan tak sadar karena tertidur lelap.Pada malam terakhir Baratayuda, Aswatama yang semula lari dan bersembunyi di hutan,berhasil menyusup ke pesangrahan keluarga Pandawa di tepi Tegal Kurusetra.Tanpa mendapat perlawanan,Aswatama dengan mudah membalas kematian ayahnya dengan cara memenggal kepala Drestajumena yang sedang pulas.

Menurut kitab Mahabarata, Drestajumena bukan anak yang lahir dari rahim Dewi Gandawati,melainkan anak hasil pujaan Prabu Drupada pada Batara Agni. Usaha Prabu Drupada ini berhasil berkat bantuan dan nasehat Maharesi Upayaja.Prabu Drupada berdoa dan memuja,semoga dewata memberikan anak laki-laki yang akan sanggup membalaskan dendamnya pada Begawan Drona.Drupada dendam pada Drona,karena Drona mempermalukan dirinya dengan menawannya dan menyita sebagian wilayah kerajaan Cempala yaitu daerah Sokalima,yang kemudian dijadikan pertapaannya.Api dendam Prabu Drupada pada Resi Drona menyebabkan kelahiran Drestajumena.Ia terbentuk dari api pemujaan,yang menjelma atas permohonan yang dilakukan oleh Prabu Drupada.Itulah sebabnya begitu lahir bayi Drestajumena telah berpakaian perang.Setelah remaja, Drestajumena juga pernah dididik dan diajar berbagai ilmu keprajuritan oleh Resi Drona, walaupun Resi Drona sudah mempunyai firasat bahwa anak didiknya inilah yang kelak akan membunuhnya.
Lebih baru Lebih lama