Dewi Citrawati

DEWI CITRAWATI adalah putri sulung Prabu Citradarma, raja negara Magada dengan permaisuri Dewi Citraresmi. Ia mempunyai adik kandung bernama Citragada, yang kemudian menjadi raja negara Magada menggantikan ayahnya. Dewi Citrawati diyakini sebagai titisan Bathari Sri Widowati. Berwajah sangat cantik, anggun penampilannya, jatmika dan suci trilaksita (ucapan, pikiran dan hati) nya.


Ketika remaja, Dewi Citrawati pernah menjadi lamaran raja-raja seribu negara yang dibawah pimpinan Prabu Darmawasesa, raja negara Widarba membuat perkemahan di luar kota Magada untuk sewaktu-waktu menyerang kota Magada. Kedatangan Bambang Sumantri sebagai utusan resmi Prabu Arjunasasra, raja negara Maespati untuk melamar dirinya, dapat diterima Dewi Citrawati dengan persyaratan, Sumantri dapat memberikan putri Domas (800 orang), karena Dewi Citrawati ingin bersuamikan satria penjelmaan Dewa Wisnu. Sumantri dapat memenuhi persyaratan tersebut setelah menaklukan Prabu Darmawasesa dan sekutunya. Dewi Citrawati kemudian diboyong ke negara Maespati dan diperistri Prabu Arjunasasra. Dari perkawinan tersebut ia memperoleh seorang putra bernama Ruryana.

Akhir riwayat Dewi Citrawati diceritakan, ia meninggal bunuh diri karena ditipu Wil Sukrasarana, punggawa Prabu Dasamuka yang melapor bahwa Prabu Arjunasasra gugur dalam pertempuran melawan Prabu Dasamuka. Sedangkan menurut kisah pedalangan, jenazah Dewi Citrawati dihidupkan kembali oleh Hyang Waruna. Dewi Citrawati meninggal terjun kedalam pancaka (api pembakaran jenazah) belapati atas kematian Prabu Arjunasasra yang tewas dalam pertempuran melawan Ramaparasu/Rama Bargawa.
Lebih baru Lebih lama