Dewi Umarakti

DEWI UMARAKTI adalah permaisuri Sanghyang Manikmaya yang ke-dua. Ia adalah putra jadian hartawan bernama Sang Umaran. Riwayatnya diceritakan : konon setelah peristiwa Krendayana, Sanghyang Manikmaya minta kepada hartawan Umaran mencarikan ganti seorang putri yang wajahnya mirip dengan Dewi Umayi, anak Umaran. Apabila Sang Umaran tidak dapat memenui kehendaknya, maka Dewi Umayi yang telah beubah wujud menjadi raksasa itu akan kembali ke orang tuanya.

Pada suatu malam Umaran melihat sekilas cahaya jatuh melengkung di rumpun pohon ranti yang tumbuh di kebun sayurnya. Buah rani yang gemerlapan itu kemudian dipetiknya, dibawa mask ke dalam rumah dan diletakkan di atas pelaminan. Pada waktu fajar menyingsing, buah ranti iitu lenyap dan di tempat[ pelaminan itu duduklah seorang gadis jelita yang cantik molek yang wajahnya mirip dengan Dew Umayi. Gadis itu kemudian diambil sebagai anaknya dan diberi nama Dewi Umaranti.

Setelah hari menjelang siang, Dewi Umaranti kemudian dibawa menghadap ke Suralaya, dipersembahkan kepada Sanghyang Manikmaya. Dewi Umaranti diterima dengan sangat gembira oleh Sanghyang Manikmaya dan namanya diganti dengan sebutan Umarakti, yang berarti ; (seorang) wanita yang menghadap. Dewi Umarakti kemudian diangkat sebagai permaisuri yang ke-dua. Dalam perkawinan ini lahirlah tiga orang putra, masing-masing yaitu : Hyang Cakra, Hyang Mahadewa dan Hyang Asmara.
Dalam segala hal Dewi Umarakti menjadi wakil Dewi Uma. Dengan adanya Dew Umatakti itu maka bidadari kadewatan genaplah menjadi seratus ribu (seketi – Jawa). Dewi Umarakti mempunyai sifat ; sangat besahaja dan patuh kepada perintah tanpa membantah.
Lebih baru Lebih lama