Pada waktu liburan, Siti pulang ke kampung halaman ibunya di Yogyakarta. Siti mengunjungi neneknya. Rumah nenek Siti dekat dengan pantai. Siti senang membeli ikan di TPI (tempat pelelangan ikan). Siti membeli ikan bersama ibu. Di TPI banyak nelayan pulang melaut. Nelayan bekerja mencari ikan di laut. Hasil tangkapan ikannya digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Mata pencaharian sebagai nelayan ditemui di daerah pantai. Berbicara tentang nelayan mengingatkan kita pada cerita fiksi ‘Nelayan dan Ikan Mas’.
Nelayan dan Ikan Mas_ Dalam sebuah kisah diceritakan ada sepasang suami istri yang sudah tua dan hidup sederhana, sebut saja kakek dan nenek. Mereka tinggal di gubuk reot di tepi pantai. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya, kakek bekerja sebagai nelayan. Nenek di rumah mengerjakan pekerjaan rumah.
Seperti hari-hari biasa, pagi itu kakek pergi ke laut mencari ikan. Kakek mencari ikan menggunakan jala. Hampir seharian kakek menjala, tetapi kakek belum juga mendapat ikan. Hingga akhirnya, jala kakek bergerak kencang. Kakek segera mengangkat jalanya. Ternyata kakek mendapat seekor ikan mas kecil.
Alangkah terkejutnya kakek saat memegang ikan mas terdengar suara layaknya manusia. Suara itu berasal dari mulut ikan mas. Ternyata ikan mas hasil tangkapan kakek bisa berbicara. Ikan mas minta tolong kepada kakek untuk dilepas kembali ke laut. Sebagai imbalannya, ikan mas akan memenuhi segala permintaan kakek. Akibat rasa kaget, tanpa berpikir panjang kakek langsung melepas ikan mas kembali ke laut tanpa mengajukan permintaan apa pun.
Kakek pulang dengan tangan hampa karena seharian kakek tidak mendapatkan ikan. Tak pelak nenek yang sudah menunggu lama di rumah marah. Nenek bingung karena tidak ada yang bisa dimakan hari itu. Untuk menenangkan hati istrinya, kakek menceritakan pertemuannya dengan ikan mas ajaib yang bisa berbicara layaknya manusia dan berjanji mau memenuhi segala permintaannya. Mendengar cerita kakek, nenek tambah marah karena kakek tidak meminta apa pun dari ikan mas. Padahal hidup mereka serba kekurangan, bak cucian lapuk, dan tinggal di gubuk reot.
Nenek menyuruh kakek kembali ke laut dan mengajukan permintaan kepada ikan mas. Nenek menginginkan bak cucian yang baru. Akhirnya, kakek kembali ke laut dan meminta bak cucian baru kepada ikan mas. Sungguh ajaib, dalam waktu sekejap sudah ada bak cucian baru di depan rumah. Keajaiban itu, ternyata tidak membuat nenek bersyukur. Sebaliknya, nenek semakin serakah. Nenek menyuruh kakek kembali ke laut untuk mengubah gubuk reotnya menjadi rumah baru tanpa ada kayu lapuknya. Kakek pun menuruti keinginan nenek. Kembalilah kakek ke laut menemui ikan mas dan menyampaikan keinginan istrinya. Lagi-lagi terjadi keajaiban, sepulang dari laut rumah kakek sudah berubah menjadi rumah baru tanpa ada kayu lapuknya.
Sang nenek masih saja tidak puas dengan rumah barunya. Banyak permintaan yang nenek ajukan. Mulai dari istana, menjadi penguasa provinsi atau gubernur, dan menjadi ratu. Semua sudah kakek sampaikan kepada ikan mas dan terkabulkan. Dasar manusia serakah, ia ingin meminta lebih. Akhirnya, nenek menyuruh kakek minta kepada ikan mas agar nenek menjadi dewi laut dan ikan mas menjadi pelayannya. Mendengar permintaan tersebut, ikan mas tidak menjawab apa pun dan langsung kembali berenang ke laut.
Ketika kakek pulang ke rumahnya, ia tidak melihat lagi istana dan pelayan-pelayan istrinya. Kakek hanya melihat gubuk reot dengan beberapa kayu lapuknya. Sementara nenek tampak duduk melamun memandangi bak cucian yang lapuk seperti sedia kala. Penyesalan atas keserakahan nenek pun tiada guna.
Sumber: http://dongengceritarakyat.com/dongeng-legenda-hewan-ikan-mas-pengabulpermintaan/
Berdasarkan cerita di atas, jawablah pertanyaan berikut!
1. Mengapa cerita ‘Nelayan dan Ikan Mas’ disebut sebagai cerita fiksi?
Jawab;
Cerita berjudul Nelayan dan Ikan Mas merupakan cerita fiksi, yaitu cerita rakyat. Alasannya, karena merupakan cerita rekaan yang dibuat oleh pengarang berdasarkan imajinasinya.
2. Siapa sajakah tokoh-tokoh yang ada dalam cerita ‘Nelayan dan Ikan Mas’?
Jawab;
Tokoh dalam cerita berjudul "Nelayan dan Ikan Mas" adalah kakek, nenek, dan ikan mas.
3. Bagaimanakah sifat dari tokoh-tokoh dalam cerita ‘Nelayan dan Ikan Mas’?
Jawab;
Berikut sifat dari tokoh-tokoh dalam cerita berjudul Nelayan dan Ikan Mas.
Jawab;
Hikmah yang dapat diperoleh dari cerita berjudul Nelayan dan Ikan Mas adalah kita tidak boleh serakah. Kita harus bersyukur terhadap semua rezeki yang telah diberikan oleh Tuhan.
5. Sikap apakah yang harus kita hindari agar kita bisa bersyukur atas nikmat Tuhan Yang Maha Esa?
Jawab;
Sikap yang harus dihindari agar kita bisa bersyukur atas nikmat Tuhan Yang Maha Esa adalah serakah. Saat seseorang memiliki sifat serakah, mereka akan selalu merasa kekurangan degan segala sesuatu yang telah ia miliki. Ia tidak mau bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan.
Berdasarkan cerita ‘Nelayan dan Ikan Mas’, kamu dapat memahami adanya tokoh dan peran tokoh. Dalam cerita fiksi, tokoh memegang peranan penting. Tokoh akan membuat suatu cerita lebih hidup dan menarik seolah-olah terjadi di alam nyata.
Tokoh adalah orang yang menggambarkan suatu peristiwa dalam sebuah cerita yang diperankan. Para tokoh dalam cerita memiliki peranan masing-masing yang berbeda satu tokoh dengan tokoh lainnya. Mari kita mengingat kembali mengenai tokoh dalam cerita fiksi.
Pada dasarnya, tokoh dibedakan menjadi dua yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan (pembantu). Pada pembelajaran-pembelajaran sebelumnya kamu sudah mengenal berbagai tokoh dalam cerita. Mari, kita mengingat kembali.
1. Tokoh utama
Tokoh utama adalah tokoh yang memiliki peranan penting dalam suatu cerita. Tokoh utama paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian.Bahkan dalam novel-novel tertentu, tokoh utama senantiasa hadir dalam setiap kejadian dan dapat ditemui dalam tiap halaman novel yang bersangkutan.
2. Tokoh Tambahan (pembantu)
Tokoh tambahan (pembantu) adalah tokoh yang memiliki peranan tidak penting diskusi dalam cerita. Kehadiran tokoh pembantu sekadar menunjang tokoh utama.
Tokoh juga dapat dibedakan berdasarkan peran tokoh dalam sebuah cerita yaitu tokoh protagonis dan antagonis. Mengapa dikatakan tokoh protagonis dan antagonis?
1. Tokoh Protagonis
Tokoh protagonis adalah tokoh yang memiliki watak baik sehingga disenangi dan dikagumi pembaca. Protagonis adalah pelaku yang memiliki watak yang baik sehingga disenangi pembaca.
2. Tokoh Antagonis
Tokoh antagonis adalah tokoh yang tidak disenangi pembaca karena perannya tidak sesuai yang didambakan pembaca. Tokoh antagonis ini menjadi penyebab timbulnya konflik dan ketegangan yang dialami oleh tokoh protagonis. Antagonis adalah pelaku yang tidak disenangi pembaca yang tidak sesuai dengan isi cerita yang didambakan oleh pembaca.
Peran tokoh dalam cerita sebenarnya menggambarkan peran manusia dalam kehidupan nyata. Dalam kehidupan nyata manusia mempunyai karakter berbeda-beda. Ada yang berkarakter baik dan ada yang berkarakter tidak baik. Ada yang menyenangkan dan ada tidak menyenangkan. Semua itu merupakan keragaman karakteristik individu.
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat plural atau majemuk. Artinya, masyarakat Indonesia terdiri atas beragam karakteristik yang berbeda antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain. Apa sebenarnya karakteristik itu? Apa saja jenis karakteristik masyarakat Indonesia?
Karakteristik adalah karakter dan gaya hidup seseorang serta nilai-nilai yang berkembang secara teratur sehingga tingkah laku menjadi lebih konsisten dan mudah diperhatikan. Karakteristik juga berarti ciri atau karakter secara alamiah yang melekat pada diri seseorang. Jadi, karakteristik individu adalah ciri atau karakter yang melekat pada diri individu. Karakteristik individu dalam masyarakat Indonesia beragam jenisnya di antaranya fisik, jenis kegemaran, pekerjaan, ras, suku, pengetahuan, serta agama atau kepercayaan.
Keragaman karakteristik masyarakat Indonesia bukan penghambat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Keragaman karakteristik masyarakat Indonesia juga bukan sumber timbulnya konflik atau masalah. Sebaliknya, keragaman karakteristik masyarakat Indonesia merupakan kekayaan khazanah budaya bangsa yang dapat memperkukuh persatuan dan kesatuan Indonesia. Bagaimanakah cara kita menghadapi karakteriksik masyarakat Indonesia?
Kita sebagai warga negara Indonesia hendaknya saling menghormati perbedaan karakteristik antarmasyarakat. Banyak manfaat atas keragaman karakteristik masyarakat Indonesia.Beberapa manfaat yang dimaksud sebagai berikut.
Pekerjaan merupakan salah satu jenis karakteristik individu dalam masyarakat. Misalnya, petani merupakan pekerjaan mayoritas bangsa Indonesia sebagai negara agraris. Nelayan adalah pekerjaan yang ditekuni oleh masyarakat di daerah pantai. Adapun di daerah pegunungan sebagian warganya menggarap perkebunan. Banyak ragam pekerjaan dalam masyarakat. Pekerjaan yang ditekuni masyarakat sesuai dengan kondisi lingkungan alam sekitar.
Pekerjaan merupakan salah satu bentuk kegiatan ekonomi. Ingatkah kamu yang dimaksud kegiatan ekonomi? Kegiatan ekonomi adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada dasarnya manusia bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Jadi, pekerjaan merupakan salah satu bentuk kegiatan ekonomi.
Pada dasarnya, pekerjaan dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
1. Pekerjaan yang Menghasilkan Barang
Pekerjaan yang menghasilkan barang adalah pekerjaan yang menghasilkan suatu barang yang bisa dipergunakan oleh seseorang. Contohnya petani (menghasilkan padi dan jagung), nelayan (menghasilkan ikan), peternak (menghasilkan daging, susu, dan woll), penjual kue, dan perajin.
2. Pekerjaan yang Menghasilkan Jasa
Pekerjaan yang menghasilkan jasa adalah pekerjaan yang hasilnya bukan berupa barang, tetapi hasil pekerjaannya dapat dinikmati dan dirasakan orang lain. Contohnya guru, dokter, perawat, tukang potong rambut, polisi, tentara, dan seniman. Jenis pekerjaan jasa ini dibutuhkan masyarakat luas, terutama di bidang pendidikan, pelayanan kesehatan, layanan transportasi, ketertiban dan keamanan, serta pariwisata. Oleh karena itu, pekerjaan yang menghasilkan jasa disebut sebagai pekerjaan yang berkaitan dengan sosial budaya.
Ayo Mencoba!
Kamu telah memahami jenis-jenis pekerjaan, baik pekerjaan yang menghasilkan barang maupun pekerjaan yang menghasilkan jasa. Sekarang lakukan pengamatan terhadap lingkungan tempat tinggalmu. Tuliskan jenis-jenis pekerjaan yang ditekuni masyarakat tempat tinggalmu. Kelompokkan jenis-jenis pekerjaan tersebut dalam dua kelompok yaitu pekerjaan yang menghasilkan barang dan pekerjaan yang menghasilkan jasa atau pekerjaan yang berhubungan dengan sosial budaya. Tuliskan hasil pekerjaanmu dalam bentuk kolom seperti berikut dan kumpulkan kepada Bapak/Ibu Guru untuk dinilai.
Inti pembelajaran kali ini adalah Keberagaman karakteristik individu dalam masyarakat mempunyai peranan penting bagi kehidupan bersama. Manusia sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan orang lain. Tidak ada seorang pun yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sendirian. Sebagai contoh sederhana, bagaimana jika dalam kehidupan masyarakat tidak ada petani? Apakah kita bisa memenuhi kebutuhan pangan secara terjangkau?
Nelayan dan Ikan Mas_ Dalam sebuah kisah diceritakan ada sepasang suami istri yang sudah tua dan hidup sederhana, sebut saja kakek dan nenek. Mereka tinggal di gubuk reot di tepi pantai. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya, kakek bekerja sebagai nelayan. Nenek di rumah mengerjakan pekerjaan rumah.
Seperti hari-hari biasa, pagi itu kakek pergi ke laut mencari ikan. Kakek mencari ikan menggunakan jala. Hampir seharian kakek menjala, tetapi kakek belum juga mendapat ikan. Hingga akhirnya, jala kakek bergerak kencang. Kakek segera mengangkat jalanya. Ternyata kakek mendapat seekor ikan mas kecil.
Alangkah terkejutnya kakek saat memegang ikan mas terdengar suara layaknya manusia. Suara itu berasal dari mulut ikan mas. Ternyata ikan mas hasil tangkapan kakek bisa berbicara. Ikan mas minta tolong kepada kakek untuk dilepas kembali ke laut. Sebagai imbalannya, ikan mas akan memenuhi segala permintaan kakek. Akibat rasa kaget, tanpa berpikir panjang kakek langsung melepas ikan mas kembali ke laut tanpa mengajukan permintaan apa pun.
Kakek pulang dengan tangan hampa karena seharian kakek tidak mendapatkan ikan. Tak pelak nenek yang sudah menunggu lama di rumah marah. Nenek bingung karena tidak ada yang bisa dimakan hari itu. Untuk menenangkan hati istrinya, kakek menceritakan pertemuannya dengan ikan mas ajaib yang bisa berbicara layaknya manusia dan berjanji mau memenuhi segala permintaannya. Mendengar cerita kakek, nenek tambah marah karena kakek tidak meminta apa pun dari ikan mas. Padahal hidup mereka serba kekurangan, bak cucian lapuk, dan tinggal di gubuk reot.
Nenek menyuruh kakek kembali ke laut dan mengajukan permintaan kepada ikan mas. Nenek menginginkan bak cucian yang baru. Akhirnya, kakek kembali ke laut dan meminta bak cucian baru kepada ikan mas. Sungguh ajaib, dalam waktu sekejap sudah ada bak cucian baru di depan rumah. Keajaiban itu, ternyata tidak membuat nenek bersyukur. Sebaliknya, nenek semakin serakah. Nenek menyuruh kakek kembali ke laut untuk mengubah gubuk reotnya menjadi rumah baru tanpa ada kayu lapuknya. Kakek pun menuruti keinginan nenek. Kembalilah kakek ke laut menemui ikan mas dan menyampaikan keinginan istrinya. Lagi-lagi terjadi keajaiban, sepulang dari laut rumah kakek sudah berubah menjadi rumah baru tanpa ada kayu lapuknya.
Sang nenek masih saja tidak puas dengan rumah barunya. Banyak permintaan yang nenek ajukan. Mulai dari istana, menjadi penguasa provinsi atau gubernur, dan menjadi ratu. Semua sudah kakek sampaikan kepada ikan mas dan terkabulkan. Dasar manusia serakah, ia ingin meminta lebih. Akhirnya, nenek menyuruh kakek minta kepada ikan mas agar nenek menjadi dewi laut dan ikan mas menjadi pelayannya. Mendengar permintaan tersebut, ikan mas tidak menjawab apa pun dan langsung kembali berenang ke laut.
Ketika kakek pulang ke rumahnya, ia tidak melihat lagi istana dan pelayan-pelayan istrinya. Kakek hanya melihat gubuk reot dengan beberapa kayu lapuknya. Sementara nenek tampak duduk melamun memandangi bak cucian yang lapuk seperti sedia kala. Penyesalan atas keserakahan nenek pun tiada guna.
Sumber: http://dongengceritarakyat.com/dongeng-legenda-hewan-ikan-mas-pengabulpermintaan/
Berdasarkan cerita di atas, jawablah pertanyaan berikut!
1. Mengapa cerita ‘Nelayan dan Ikan Mas’ disebut sebagai cerita fiksi?
Jawab;
Cerita berjudul Nelayan dan Ikan Mas merupakan cerita fiksi, yaitu cerita rakyat. Alasannya, karena merupakan cerita rekaan yang dibuat oleh pengarang berdasarkan imajinasinya.
2. Siapa sajakah tokoh-tokoh yang ada dalam cerita ‘Nelayan dan Ikan Mas’?
Jawab;
Tokoh dalam cerita berjudul "Nelayan dan Ikan Mas" adalah kakek, nenek, dan ikan mas.
3. Bagaimanakah sifat dari tokoh-tokoh dalam cerita ‘Nelayan dan Ikan Mas’?
Jawab;
Berikut sifat dari tokoh-tokoh dalam cerita berjudul Nelayan dan Ikan Mas.
- Kakek; kakek memiliki sifat penurut. Kakek menuruti semua keinginan nenek.
- Nenek; nenek memiliki sifat serakah. Nenek tidak pernah puas dan selalu merasa kekurangan atas segala sesuatu yang telah ia miliki.
Jawab;
Hikmah yang dapat diperoleh dari cerita berjudul Nelayan dan Ikan Mas adalah kita tidak boleh serakah. Kita harus bersyukur terhadap semua rezeki yang telah diberikan oleh Tuhan.
5. Sikap apakah yang harus kita hindari agar kita bisa bersyukur atas nikmat Tuhan Yang Maha Esa?
Jawab;
Sikap yang harus dihindari agar kita bisa bersyukur atas nikmat Tuhan Yang Maha Esa adalah serakah. Saat seseorang memiliki sifat serakah, mereka akan selalu merasa kekurangan degan segala sesuatu yang telah ia miliki. Ia tidak mau bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan.
Berdasarkan cerita ‘Nelayan dan Ikan Mas’, kamu dapat memahami adanya tokoh dan peran tokoh. Dalam cerita fiksi, tokoh memegang peranan penting. Tokoh akan membuat suatu cerita lebih hidup dan menarik seolah-olah terjadi di alam nyata.
Tokoh adalah orang yang menggambarkan suatu peristiwa dalam sebuah cerita yang diperankan. Para tokoh dalam cerita memiliki peranan masing-masing yang berbeda satu tokoh dengan tokoh lainnya. Mari kita mengingat kembali mengenai tokoh dalam cerita fiksi.
Pada dasarnya, tokoh dibedakan menjadi dua yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan (pembantu). Pada pembelajaran-pembelajaran sebelumnya kamu sudah mengenal berbagai tokoh dalam cerita. Mari, kita mengingat kembali.
1. Tokoh utama
Tokoh utama adalah tokoh yang memiliki peranan penting dalam suatu cerita. Tokoh utama paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian.Bahkan dalam novel-novel tertentu, tokoh utama senantiasa hadir dalam setiap kejadian dan dapat ditemui dalam tiap halaman novel yang bersangkutan.
2. Tokoh Tambahan (pembantu)
Tokoh tambahan (pembantu) adalah tokoh yang memiliki peranan tidak penting diskusi dalam cerita. Kehadiran tokoh pembantu sekadar menunjang tokoh utama.
Tokoh juga dapat dibedakan berdasarkan peran tokoh dalam sebuah cerita yaitu tokoh protagonis dan antagonis. Mengapa dikatakan tokoh protagonis dan antagonis?
1. Tokoh Protagonis
Tokoh protagonis adalah tokoh yang memiliki watak baik sehingga disenangi dan dikagumi pembaca. Protagonis adalah pelaku yang memiliki watak yang baik sehingga disenangi pembaca.
2. Tokoh Antagonis
Tokoh antagonis adalah tokoh yang tidak disenangi pembaca karena perannya tidak sesuai yang didambakan pembaca. Tokoh antagonis ini menjadi penyebab timbulnya konflik dan ketegangan yang dialami oleh tokoh protagonis. Antagonis adalah pelaku yang tidak disenangi pembaca yang tidak sesuai dengan isi cerita yang didambakan oleh pembaca.
Peran tokoh dalam cerita sebenarnya menggambarkan peran manusia dalam kehidupan nyata. Dalam kehidupan nyata manusia mempunyai karakter berbeda-beda. Ada yang berkarakter baik dan ada yang berkarakter tidak baik. Ada yang menyenangkan dan ada tidak menyenangkan. Semua itu merupakan keragaman karakteristik individu.
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat plural atau majemuk. Artinya, masyarakat Indonesia terdiri atas beragam karakteristik yang berbeda antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain. Apa sebenarnya karakteristik itu? Apa saja jenis karakteristik masyarakat Indonesia?
Karakteristik adalah karakter dan gaya hidup seseorang serta nilai-nilai yang berkembang secara teratur sehingga tingkah laku menjadi lebih konsisten dan mudah diperhatikan. Karakteristik juga berarti ciri atau karakter secara alamiah yang melekat pada diri seseorang. Jadi, karakteristik individu adalah ciri atau karakter yang melekat pada diri individu. Karakteristik individu dalam masyarakat Indonesia beragam jenisnya di antaranya fisik, jenis kegemaran, pekerjaan, ras, suku, pengetahuan, serta agama atau kepercayaan.
Keragaman karakteristik masyarakat Indonesia bukan penghambat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Keragaman karakteristik masyarakat Indonesia juga bukan sumber timbulnya konflik atau masalah. Sebaliknya, keragaman karakteristik masyarakat Indonesia merupakan kekayaan khazanah budaya bangsa yang dapat memperkukuh persatuan dan kesatuan Indonesia. Bagaimanakah cara kita menghadapi karakteriksik masyarakat Indonesia?
Kita sebagai warga negara Indonesia hendaknya saling menghormati perbedaan karakteristik antarmasyarakat. Banyak manfaat atas keragaman karakteristik masyarakat Indonesia.Beberapa manfaat yang dimaksud sebagai berikut.
- Dapat belajar saling menghargai karakter setiap individu.
- Belajar bersosialisasi.
- Belajar toleransi.
- Saling melengkapi sesama individu.
- Hidup rukun dalam masyarakat.
Ayo Berdiskusi!
Kamu telah memahami berbagai jenis karakteristik individu dalam masyarakat. Teman-teman di sekolahmu tentu juga memiliki karakteristik sendiri-sendiri. Bagaimanakah sikap kamu dalam menghadapi berbagai karakteristik teman di sekolahmu? Manfaat apa yang kamu peroleh dengan adanya karakteristik antarteman di sekolah? Diskusikan bersama dua orang temanmu. Tuliskan dalam bentuk tabel seperti berikut.
No. | Jenis Perbedaan Karakter | Sikap Menghadapi Perbedaan Karakteristik Antarteman | Manfaat yang Diperoleh |
---|---|---|---|
1. | Usia | Menghargai cara berpikir teman yang belum dewasa. | Hidup rukun dengan teman. |
2. | Fisik | Menghargai teman yang memiliki perbedaan ciri fisik. | Hidup rukun dengan teman. |
3. | Kegemaran | Menghargai teman yang berbeda kegemaran. | Hidup rukun dengan teman. |
4. | Agama | Mempersilakan dan menghormati teman yang sedang beribadah sesuai dengan ajaran agamanya. | Hidup rukun dengan teman. |
5. | Suku | Menghargai adat dan kebiasaan teman yang berbeda suku. | • Mengetahui adat dan kebiasaan suku lain. • Hidup rukun dengan teman. |
Pekerjaan merupakan salah satu bentuk kegiatan ekonomi. Ingatkah kamu yang dimaksud kegiatan ekonomi? Kegiatan ekonomi adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada dasarnya manusia bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Jadi, pekerjaan merupakan salah satu bentuk kegiatan ekonomi.
Pada dasarnya, pekerjaan dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
1. Pekerjaan yang Menghasilkan Barang
Pekerjaan yang menghasilkan barang adalah pekerjaan yang menghasilkan suatu barang yang bisa dipergunakan oleh seseorang. Contohnya petani (menghasilkan padi dan jagung), nelayan (menghasilkan ikan), peternak (menghasilkan daging, susu, dan woll), penjual kue, dan perajin.
2. Pekerjaan yang Menghasilkan Jasa
Pekerjaan yang menghasilkan jasa adalah pekerjaan yang hasilnya bukan berupa barang, tetapi hasil pekerjaannya dapat dinikmati dan dirasakan orang lain. Contohnya guru, dokter, perawat, tukang potong rambut, polisi, tentara, dan seniman. Jenis pekerjaan jasa ini dibutuhkan masyarakat luas, terutama di bidang pendidikan, pelayanan kesehatan, layanan transportasi, ketertiban dan keamanan, serta pariwisata. Oleh karena itu, pekerjaan yang menghasilkan jasa disebut sebagai pekerjaan yang berkaitan dengan sosial budaya.
Ayo Mencoba!
Kamu telah memahami jenis-jenis pekerjaan, baik pekerjaan yang menghasilkan barang maupun pekerjaan yang menghasilkan jasa. Sekarang lakukan pengamatan terhadap lingkungan tempat tinggalmu. Tuliskan jenis-jenis pekerjaan yang ditekuni masyarakat tempat tinggalmu. Kelompokkan jenis-jenis pekerjaan tersebut dalam dua kelompok yaitu pekerjaan yang menghasilkan barang dan pekerjaan yang menghasilkan jasa atau pekerjaan yang berhubungan dengan sosial budaya. Tuliskan hasil pekerjaanmu dalam bentuk kolom seperti berikut dan kumpulkan kepada Bapak/Ibu Guru untuk dinilai.
No | Pekerjaan yang Ditekuni Masyarakat | Pekerjaan Menghasilkan Barang | Pekerjaan Menghasilkan Jasa |
---|---|---|---|
1. | Petani | ⎷ | - |
2. | Peternak | ⎷ | - |
3. | Dokter | - | ⎷ |
4. | Perajin | ⎷ | - |
5. | Guru | - | ⎷ |
6. | Penjahit | - | ⎷ |